Hari ini Tiesa berulang tahun yang ke 14. Beda dengan yang lain, hari ulang tahun yang spesial biasanya ulang tahun yang ke 17. Tetapi di keluarga Brahmadiningrat ulang tahun yang ke 14 adalah ulang tahun yang istimewa. Karena mereka yang berulang tahun akan mendapatkan kekuatan ajaib yang turun temurun dari kakek moyangnya.Ulang tahun Tiesa dirayakan besar-besaran. Semua teman diundang ke pestanya.
__________***__________
Pagi harinya Tiesa demam ia mungkin pusing memikirkan kekuatan yang ia peroleh. Om Tiesa adalah seorang dokter, ia juga mewarisi kekuatan yang sama dengan Tiesa sedang menasehati Tiesa “Sa, om juga pernah ngerasain hal yang sama kayak kamu, pesan om kamu harus bisa menyaring hal mana yang harus kamu dengar dan kamu bantu, mana yang tidak perlu kamu dengar”.
“Jadi om, aku..”
“Iya kamu bisa mendengar kata hati orang yang disekitarmu”.
“Tapi kenapa aku nggak bisa denger suara om?”
“karena om bisa bisa menutupinya dengan kata kunci, tapi om nggak bisa ngasih tau kamu apa kata kuncinya. Jadi kamu harus tau sendiri kata kuncinya”
“huuh.. ya udah deh” lalu diam.
“ya udah nggak usah kelamaan mikirnya , ntar nggak sarapan!!” kata kakaknya Alfred yang sejak tadi ada di depan kamar Tiesa untuk menjemputnya.
“iya, iya..!!!” sambil cemberut.
__________***_________
Di sekolah ia kembali mendengar kata kata yang kadang bikin pusing. Tapi ia mencoba menyaring kata yang harus ia dengar dan ia bantu.“ah kalo aja aku punya keluarga yang menyayangiku, mama dan papa nggak ribut terus tiap hari. Aku kesepian banget, tuhan pengen deh punya temen buat tempat curhat” DEG!! Nggak nyangka banget Ina bisa ngomong kayak gitu. Ini tugas pertama Tiesa buat ngebantu dan tugas ini terasa berat banget.
Hari ini hujan turun sangat lebat tiba tiba “INA!!! YA TUHAN!!”
“Dhar, anterin aku ke gedung setengah jadi di pertigaan jalan besar! Cepet!!”
“Ngapain?” Dharma, teman sekelas Tiesa yang sedang menunggu hujan reda tiba-tiba heran.
“ya udah aku penjem motor pak dharmo dulu ya..”
Tiba di gedung setengah jadi itu. “Dhar, kita harus ke lantai atas, keatap gedung Ina ada di sana. Kita harus cepat”
“Sa, itu Ina ngapain dia disana?” bisik Dharma
“Na ini aku, Aku disini sama Dharma”
“BOHONG!!” teriak Ina
“Dhar, ngomong sesuatu Ina ingin denger suaramu tapi yang keras” Bisik Tiesa.
“I..Iya. Na aku tahu hidup ini nggak gampang seperti apa yang kita inginkan. Hidupku pas-pasan. Aku harus kerja buat bantu keluarga sejak ayahku meninggal tahun lalu. Bekerja apa aja yang penting halal. Walau gitu aku nggak mau nyerah karena aku tahu tuhan masih sayang aku”
“aku juga selalu bersyukur masih bisa makan tiga kali sehari, tidur nyenyak tiap malam. Hidup ini memang harus diperjuangkan. Kebahagiaan datang dari diri kita sendiri, bukan pemberian orang. Kita berhak menentukan kebahagiaan kita” tambah Dharma.
“HU…HU… HU… Ina bingung nggak ada lagi yang peduli sama Ina. Buat apa hidup kalo nggak ada yang peduli” Tangis Ina
“ayo kita pulang, Sasa tau kamu nggak mau pulang ke rumah jadi pulang ke rumahku aja ya!!”
“ya udah tapi Sasa janji ya, nggak bilang sama mama papa!!”
“OK,, JANJI”
“Dhar, ahirnya aku berhasil telpon ke rumah orng tuanya Ina tapi aku nggak boleh bilang namaku sama orang tuanya”
___________***___________
..Sa, ahirnya mama n’ papa mutusin bwt pisah. n’ q mutusin tinggal d rmh nenek, soalnya itu yg buat aku bahagiia
sms dari Ina
yaudaa kalo ini yang terbaik buat kamu !
Always smile :)
Balasan dari Tiesa
Ahirnya Tiesa bisa mengatasi hal-hal yang semula menurut dia sulit. Dan kini dia mempunyai banyak teman..
